Pages - Menu

Pages - Menu

Kamis, 02 Maret 2017

Psikologi Pendidikan C

KELOMPOK 7
NAMA       : - BRIAN TARIGAN (16-159)
          - DWI AVRILLIA MARGARETA BR. GINTING (16-186)
          - DHEA ORIZA SATIVA SINULINGGA (16-196)
          - LISSA SETIANA RIA SINULINGGA (16-209)
          - SINTHYA APRIANTI SIMANJUNTAK (16-212)
           - MUSTIKA MELATI (16-216)
           - CINDY APRILLA GRACE TARIGAN (16-225)
           - SARA TAMARANI MANIK (16-227)
MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN
KELAS         : C
SOAL :
  • Bagaimana pandangan dan penilaian kelompok anda sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mk.psikologi pendidikan 2 sks harus memiliki e-mail dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, Medan khususnya.
  • Hasil diskusi di unggah pada blog setiap anggota kelompok dengan mencantumkan tautan nama serta nim seluruh tim anggota kelompoknya.

JAWAB :      
Pada zaman sekarang, sudah sangat dituntut keahlian teknologi seorang individu. Ditinjau dari fenomena pendidikan yang ada di kota Medan, sudah banyak sekali kurikulum pendidikan berbasis teknologi yang sudah diterapkan pada sekolah maupun universitas. Salah satu pembuktiannya yaitu dengan dikenalkannya komputer mulai dari tingkat SD dan yang paling terbaru yaitu program e-learning.


    
Menurut pandangan kami, dengan adanya kewajiban membuat blog bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan membuat mahasiswa lebih mandiri dan terpacu untuk mengembangkan pengetahuannya. Dari yang sebelumnya kita hanya tahu mengunjungi bahkan menjiplak isi blog orang lain, tetapi sekarang kita memiliki keterampilan untuk membagikan informasi ataupun pengetahuan yang kita miliki kepada orang lain. Blog juga menghantarkan kita untuk mengetahui perkembangan teknologi di dunia yang semakin hari semakin berkembang pesat. Sehingga sebagai seorang mahasiswa kita tidak gagap teknologi.
Selaras dengan pandangan John Dewey bahwa anak adalah pembelajar aktif; pendidikan seharusnya difokuskan pada anak dan memperkuat anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam hal pembuatan blog ini, kita sebagai mahasiswa sudah diajarkan beradaptasi pada sistem pendidikan baru yang mulai berkembang di Indonesia. Kita juga dituntut berperan aktif dalam pengembangan blog kita sebagai salah satu sarana pembelajaran. Selain itu, melalui blog ini kita dapat menyalurkan segala kreativitas dan bakat kita ke dalam blog sehingga orang lain di seluruh belahan dunia ini bisa menilai karya kita secara bebas. Kita pun bisa mendapatkan feedback-feedback yang akan sangat membantu kita dalam pengembangan karya tersebut. Dengan kata lain, kreativitas kita pun bisa semakin terpacu dengan adanya sistem pembelajaran melalui blog ini. Alhasil, tidak hanya pengetahuan kita yang bertambah, akan tetapi kreativitas kita pun juga semakin berkembang.
Selain blog, kita sebagai mahasiswa juga diwajibkan memiliki email. Menurut pandangan kami, diwajibkannya mahasiswa memiliki email juga tidak terlepas dari kaitannya dengan perkembangan teknologi di Indonesia bahkan di dunia. Dengan adanya email, kita dapat mengirimkan tugas-tugas kita kepada dosen dengan lebih cepat dan efisien. Selain itu, melalui e-mail seseorang yang sedang mencari kerja dapat mengirim lamaran pekerjaan nya melalui e-mail tanpa harus melalui kantor pos atau bahkan mendatangi perusahaan secara langsung. Kita juga bisa berkomunikasi dengan teman atau kerabat kita sekalipun berada di luar negeri dengan cepat dan tepat. Dengan kata lain, sangatlah menguntungkan memiliki e-mail.
Dengan demikian, sudah bisa dikatakan bahwa e-mail dan blog adalah salah satu teknologi terpenting dalam hidup manusia.  Sebagaimana UNESCO merekomendasikan 4 pilar dalam bidang pendidikan :
1.      Learning to know
Belajar untuk mengetahui, memahami, dan memahami cara-cara untuk memperoleh pengetahuan dan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik sebagai bekal ilmu pengetahuan. Begitu pula dengan kita memiliki blog dan e-mail. Kita akan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari orang lain. Begitu pula kita sebagai mahasiswa harus bisa membagikan pengetahuan dan pendidikan kepada orang lain yang membutuhkan.
2.      Learning to do
Belajar melakukan atau mengerjakan sesuatu. Dengan adanya blog dan e-mail, kita bisa membagikan atau memposting informasi ataupun pengetahuan kita.
3.      Learning to live together
Pendidikan seharusnya memberikan bekal kemampuan untuk dapat hidup bersama dalam masyarakat yang majemuk sehingga tercipta kedamaian hidup dan sikap toleransi antar sesama manusia. Begitu juga dengan adanya e-mail. Kita bisa berinteraksi walaupun hanya mealalui chat saja dengan masyarakat di hampir seluruh belahan bumi.
4.      Learning to be
Pendidikan seharusnya memberikan bakal kemampuan untuk mengembangkan diri.
Keempat pilar tersebut dapat dengan mudah kita laksanakan melalui media email dan blog yang merupakan contoh dari layanan internet yang sedang populer digunakan para pelajar maupun mahasiswa saat ini.  

Kelompok kami menarik kesimpulan, bahwa sesungguhnya banyak hal positif dengan adanya email dan blog dalam masa perkuliahan. Karena membantu kita untuk lebih mengenal teknologi sehingga kita mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan. Menjadi suatu media untuk tempat kita menuangkan semua yang kita tahu, pendapat-pendapat kita, apresiasi kita serta apapun hal yang membangun dunia pendidikan. Melalui media blog dan email kita bisa membagikan ilmu, memperoleh ilmu dari berbagai sumber dengan mudah dan cepat. Tetapi, sekalipun fasilitas email dan blog banyak membantu dalam pembelajaran ada juga hal yang sedikit membuat kesulitan pelajar ataupun mahasiswa yang tidak memiliki komputer di rumah atau pun laptop pribadi. Karena mereka harus pergi ke warnet untuk memanfaatkan fasilitas email dan blog tersebut, hal ini tentu memerlukan biaya yang cukup besar karena tidak cukup sekali atau dua kali. Tugas selalu ada tiap minggu, menyita banyak waktu untuk  pergi ke warnet. Inilah pandangan kelompok kami tentang pemakaian email dan blog dalam proses pembelajaran dilihat dari uraian Psikologi Pendidikan dan Fenomena Pendidikan.