Jumat, 07 April 2017

Pendekatan Behavioral dan Kognitif Sosial

Resume 3


Pendekatan Behavioral dan Kognitif Sosial


Proses belajar atau pembelajaran adalah fokus utama dalam psikologi pendidikan. Pembelajaran(learning) dapat didefinisikansebagai pengaruh permanen atas perilaku,pengetahuan,dan keterampilan berpikir,yang diperoleh dari pengalaman.

Pendekatan untuk pembelajaran
Telah ada pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran,di antaranya pendekatan  kognitif dan behavioral:

A. Behavioral
Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati,bukan dengan proses mental. Menurut kaum behavioris,perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan dan bisa dilihat secara langsung:anak membuat poster,guru tersenyum pada anak,murid mengganggu murid lain,dan sebagainya.Proses mental didefinisikan oleh psikolog sebagai pikiran,perasaan,dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilhat oleh orang lain,tetapi semua itu adalah sesuatu yang riil.
Pengondisian klasik dan operan merupakan pandangan yang menekankan tentang pembelajaran asosiatif(associative learning),yang terdiri dari pembelajaran bahwa dua kejadian saling terkait.

B.Kognitif
Ada 4 pendekatan kognitif utama untuk pembelajaran:
1.Pendekatan kognitif sosial,yang menekankan bagaimana faktor perilaku,lingkungan,dan orang(kognitif) saling berinteraksi saling memengaruhi proses pembelajaran.
2.Pemrosesan informasi,menitikberatkan pada bagaimana anak memproses informasi melalui perhatian,ingatan,pemikiran dan proses kognitif lainnya.
3.Konstruktivis kognitif,menekankan konstruksi kognitif terhadapat pengetahuan dan pemahaman.
4.Konstruktivis sosial,fokus pada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman.

PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK PEMBELAJARAN
Pengondisian Klasik : Adalah tipe pembelajaran di mana suatu organisme belajar untuk mengaitkan dan mengasosiasikan stimuli. Dalam pengkondisian klasik ini, stimulus netral diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kapasitas untuk mengeluarkan respon yang sama. Dua stimulus dan dua tipe respons,yaitu:
·         Unconditioned Stimulus (US), yaitu sebuah stimulus yang secara otomatis menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu
·         Unconditioned Respons (UR), yaitu respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh Unconditioned stimulus (US)
·         Conditioned Stimulus (CS), yaitu stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghasilkan conditioned respons setelah diasosiasikan dengan US
·         Conditioned Respons (CR), yaitu respons yang di pelajari terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS 

Dalam pengondisian klasik juga terdapat:
1.Generalisasi adalah tendensi dari stimulus baru yang yang sama dengan CS yang asli untuk menghasilkan respon yang sama.
2.Deskriminasi dalam pengondisian klasik ini terjadi ketika organisme merespon stimuli tertentu tetapi tidak merespon stimuli yang lainnya.
3.Pelenyapan (extinction), yaitu pelemahan conditioned respons (CR) karena tidak adanya unconditioned stimulus.
Pengkondisian Operan
Pengkondisian operan adalah sebentuk pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.

Hukum Efek Thorndike
Hukum efek (law effect) Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negatif akan diperlemah.
Pandangan Thorndike disebut teori S-R karena perilaku organisme itu dilakukan sebagai akibat dari hubungan antara stimulus dan respon.

Pengkondisian Operan Skinner
Pengkondisian operan, di mana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi. Konsekuensi-imbalan atau hukuman ini bersifat sementara(kontingen) pada perilaku organisme.


Penguatan dan Hukuman

Penguatan (imbalan /reinforcement),adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi.  Terbagi atas 2 yaitu:

1.Penguatan positif, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding) . Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah ataupun pujian.

2Penguatan negatif, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan)

Hukuman (punishment),adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya sesuatu

ANALISIS PERILAKU TERAPAN
Adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Ada 3 penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan:
1.Meningkatkan perilaku yang diinginkan

·         Memilih Penguatan yang Efektif 
Penguat alamiah misalnya memberikan pujian dan privilese biasanya lebih dianjurkan dibandingkan penguat imbalan materi seperti: permen,mainan,dan uang
Prinsip Premack menyatakan bahwa aktivitas berprobabilitas tinggi dapat berfungsi sebagai penguat aktivitas berprobabilitas rendah.

·         Menjadikan Penguat Kontingen dan Tepat Waktu 
Penguat ini akan lebih efektif jika diberikan tepat pada waktunya,sesegera mungkin ketika murid tersebut telah menjalankan tindakan yang diharapkan dan apabila penguat tidak diberikan tepat pada waktu yang telah dijanjikan maka murid tersebut mungkin akan kesulitan membuat hubungan kontingensi.

·         Memilih Jadwal Penguatan Terbaik   
Ada dua jenis jadwal penguatan, yaitu
1.Continuous Reinforcement (penguatan terus-menerus)
Dalam penguatan terus menerus, penguatan diberikan pada saat setiap kali organisme menghasilkan suatu respon. Pada umumnya, jadwal ini paling baik digunakan selama tahap awal belajar untuk menciptakan hubungan yang kuat antara perilaku dan respon. Setelah respon terpasang kuat, penguat biasanya beralih ke jadwal penguatan parsial.
2. Partial Reinforcement Partial Reinrorcement ( penguatan parsial)
Dalam penguatan parsial, respon diperkuat hanya bagian dari waktu. Belajar perilaku diperoleh lebih lambat dengan penguatan parsial, tetapi tidak mendapatkan respon yang lebih tahan terhadap kepunahan . Ada empat jadwal penguatan parsial:
a. Rasio jadwal tetap adalah yang mana tanggapan hanya diperkuat setelah sejumlah tertentu tanggapan. jadwal ini menghasilkan tingkat, tinggi stabil hanya merespons dengan jeda singkat setelah pengiriman penguat tersebut.
b. Rasio jadwal Variabel terjadi ketika respon diperkuat setelah sejumlah tanggapan tak terduga. Jadwal ini menciptakan tingkat stabil tinggi merespons. Perjudian dan permainan lotere adalah contoh yang baik dari hadiah berdasarkan jadwal rasio variabel.
c. Interval jadwal tetap adalah mereka dimana respon pertama dihargai hanya setelah sejumlah waktu tertentu telah berlalu. Jadwal ini menyebabkan jumlah tinggi menanggapi dekat akhir interval, namun jauh lebih lambat merespon segera setelah pengiriman penguat tersebut.
d. interval jadwal variabel terjadi ketika respon dihargai setelah jumlah yang tak terduga waktu telah berlalu. jadwal ini menghasilkan lambat, stabil tingkat respons.
·         Menggunakan Perjanjian
    Perjanjian (contracting) adalah menempatkan kontingensi penguatan dalam tulisan
·         Menggunakan Penguatan Negatif Secara Efektif
·         Menggunakan Prompt dan Shaping

    Prompt (dorongan) adalah stimulus tambahan atau isyarat tambahan yang diberikan sebelum    respons dan meningkatkan kemungkinan respons itu akan terjadi.

   Shaping adalah mengajari perilaku baru dengan memperkuat perilaku yang mirip dengan perilaku sasaran 

Mengurangi Perilaku yang Tidak Diharapkan
  1. Menggunakan Penguatan Diferensial  
Dalam penguatan ini,guru memperkuat perilaku yang lebih tepat atau yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan anak.
  1. Menghentikan Penguatan (Pelenyapan) 
Strategi menghentikan penguatan ini adalah menarik penguatan positif terhadap perilaku yang tidak tepat ataupun tidak pantas dilakukan.
  1. Menghilangkan Stimulus yang Diinginkan
Dua strategi dalam opsi ini adalah :    
Time-out atau “disetrap” dengan kata lain menjauhkan penguat positif dari murid. Response cost, yaitu menjauhkan penguatan positif dari murid,seperti mencabut privilese murid.
  1. Menyajikan Stimulus yang Tidak Disukai (Hukuman)

PENDEKATAN KOGNITIF SOSIAL UNTUK PEMBELAJARAN

Teori Kognitif Sosial Bandura

Teori kognitif sosial (social cognitive theory) menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran.
Faktor kognitif mungkin berupa ekspektasi murid untuk meraih keberhasilan;faktor sosial mungkin mencakup pengamatan murid terhadap orangtuanya.
Albert Bandura adalah arsitek utama dari teori kognitif sosial. Model determinisme pembelajaran resprokalnya mencakup tiga faktor utama, yaitu person/kognisi, perilaku, dan lingkungan. Faktor person (kognitif) yang ditekankan Bandura adalah self-efficacy, yaitu keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan menghasilkan hasil positif.

Pembelajaran Observasional  Kontemporer Bandura
Pembelajaran observasional yang juga disebut modelling dan imitasi adalah pembelajaran yang terjadi ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
Model Pembelajaran Observasional Kontemporer Bandura, ia menitikberatkan pada proses tertentu yang ada dalam pembelajaran observasional, proses ini antara lain atensi, retensi, produksi, dan motivasi.

Pendekatan Perilaku Kognitif dan Regulasi Diri
·         Pendekatan Perilaku Kognitif
Dalam pendekatan perilaku kognitif adalah untuk membuat murid memonitor,mengelola dan mengatur perilaku meeka sendiri,bukan mengontrol mereka melalui faktor eksternal. Pendekatan ini menekankan pada efek   terhadap perilaku,dan behaviorisme yang menekankan pada teknik mengubah perilaku.

·         Metode Instruksi-Diri (self-instructional method)
Adalah sebuah teknik perilaku kognitif yang ditujukan guna mengajari individu memodifikasi perilaku mereka sendiri. Ini membantu orang mengubah apa yang anggapan mereka tentang diri mereka sendiri.

·         Pembelajaran Regulasi Diri
Usaha memunculkan dan memonitor sendiri pemikiran, perasaan, dan perilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan. Karakteristik dari pelajar regulasi diri,yaitu:
1. Bertujuan memperluas pengetahuan dan menjaga motivasi
2.Menyadari keadaan emosi mereka dan punya strategi untuk mengelola emosinya
3.Secara periodik memonitor kemajuan ke arah yang dituju
4.Menyesuaikan atau memperbaiki strategi berdasarkan kemajuan yang mereka buat
5.Mengevaluasi halangan yang mungkin muncul dan melakukan adaptasi yang diperlukan. 


Pendekatan Behavioral dan Kognitif Sosial
Proses belajar atau pembelajaran adalah fokus utama dalam psikologi pendidikan. Pembelajaran(learning) dapat didefinisikansebagai pengaruh permanen atas perilaku,pengetahuan,dan keterampilan berpikir,yang diperoleh dari pengalaman.
Pendekatan untuk pembelajaran
Telah ada pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran,di antaranya pendekatan  kognitif dan behavioral:
A. Behavioral
Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati,bukan dengan proses mental. Menurut kaum behavioris,perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan dan bisa dilihat secara langsung:anak membuat poster,guru tersenyum pada anak,murid mengganggu murid lain,dan sebagainya.Proses mental didefinisikan oleh psikolog sebagai pikiran,perasaan,dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilhat oleh orang lain,tetapi semua itu adalah sesuatu yang riil.
Pengondisian klasik dan operan merupakan pandangan yang menekankan tentang pembelajaran asosiatif(associative learning),yang terdiri dari pembelajaran bahwa dua kejadian saling terkait.
B.Kognitif
Ada 4 pendekatan kognitif utama untuk pembelajaran:
1.Pendekatan kognitif sosial,yang menekankan bagaimana faktor perilaku,lingkungan,dan orang(kognitif) saling berinteraksi saling memengaruhi proses pembelajaran.
2.Pemrosesan informasi,menitikberatkan pada bagaimana anak memproses informasi melalui perhatian,ingatan,pemikiran dan proses kognitif lainnya.
3.Konstruktivis kognitif,menekankan konstruksi kognitif terhadapat pengetahuan dan pemahaman.
4.Konstruktivis sosial,fokus pada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman.

PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK PEMBELAJARAN
Pengondisian Klasik : Adalah tipe pembelajaran di mana suatu organisme belajar untuk mengaitkan dan mengasosiasikan stimuli. Dalam pengkondisian klasik ini, stimulus netral diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kapasitas untuk mengeluarkan respon yang sama. Dua stimulus dan dua tipe respons,yaitu:
·         Unconditioned Stimulus (US), yaitu sebuah stimulus yang secara otomatis menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu
·         Unconditioned Respons (UR), yaitu respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh Unconditioned stimulus (US)
·         Conditioned Stimulus (CS), yaitu stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghasilkan conditioned respons setelah diasosiasikan dengan US
·         Conditioned Respons (CR), yaitu respons yang di pelajari terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS 

Dalam pengondisian klasik juga terdapat:
1.Generalisasi adalah tendensi dari stimulus baru yang yang sama dengan CS yang asli untuk menghasilkan respon yang sama.
2.Deskriminasi dalam pengondisian klasik ini terjadi ketika organisme merespon stimuli tertentu tetapi tidak merespon stimuli yang lainnya.
3.Pelenyapan (extinction), yaitu pelemahan conditioned respons (CR) karena tidak adanya unconditioned stimulus.
Pengkondisian Operan
Pengkondisian operan adalah sebentuk pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.

Hukum Efek Thorndike
Hukum efek (law effect) Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negatif akan diperlemah.
Pandangan Thorndike disebut teori S-R karena perilaku organisme itu dilakukan sebagai akibat dari hubungan antara stimulus dan respon.

Pengkondisian Operan Skinner
Pengkondisian operan, di mana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi. Konsekuensi-imbalan atau hukuman ini bersifat sementara(kontingen) pada perilaku organisme.

Penguatan dan Hukuman

Penguatan (imbalan /reinforcement),adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi.  Terbagi atas 2 yaitu:

1.Penguatan positif, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding) . Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah ataupun pujian.

2Penguatan negatif, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan)

Hukuman (punishment),adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya sesuatu

ANALISIS PERILAKU TERAPAN
Adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Ada 3 penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan:
1.Meningkatkan perilaku yang diinginkan

·         Memilih Penguatan yang Efektif 
Penguat alamiah misalnya memberikan pujian dan privilese biasanya lebih dianjurkan dibandingkan penguat imbalan materi seperti: permen,mainan,dan uang
Prinsip Premack menyatakan bahwa aktivitas berprobabilitas tinggi dapat berfungsi sebagai penguat aktivitas berprobabilitas rendah.

·         Menjadikan Penguat Kontingen dan Tepat Waktu 
Penguat ini akan lebih efektif jika diberikan tepat pada waktunya,sesegera mungkin ketika murid tersebut telah menjalankan tindakan yang diharapkan dan apabila penguat tidak diberikan tepat pada waktu yang telah dijanjikan maka murid tersebut mungkin akan kesulitan membuat hubungan kontingensi.

·         Memilih Jadwal Penguatan Terbaik   
Ada dua jenis jadwal penguatan, yaitu
1.Continuous Reinforcement (penguatan terus-menerus)
Dalam penguatan terus menerus, penguatan diberikan pada saat setiap kali organisme menghasilkan suatu respon. Pada umumnya, jadwal ini paling baik digunakan selama tahap awal belajar untuk menciptakan hubungan yang kuat antara perilaku dan respon. Setelah respon terpasang kuat, penguat biasanya beralih ke jadwal penguatan parsial.
2. Partial Reinforcement Partial Reinrorcement ( penguatan parsial)
Dalam penguatan parsial, respon diperkuat hanya bagian dari waktu. Belajar perilaku diperoleh lebih lambat dengan penguatan parsial, tetapi tidak mendapatkan respon yang lebih tahan terhadap kepunahan . Ada empat jadwal penguatan parsial:
a. Rasio jadwal tetap adalah yang mana tanggapan hanya diperkuat setelah sejumlah tertentu tanggapan. jadwal ini menghasilkan tingkat, tinggi stabil hanya merespons dengan jeda singkat setelah pengiriman penguat tersebut.
b. Rasio jadwal Variabel terjadi ketika respon diperkuat setelah sejumlah tanggapan tak terduga. Jadwal ini menciptakan tingkat stabil tinggi merespons. Perjudian dan permainan lotere adalah contoh yang baik dari hadiah berdasarkan jadwal rasio variabel.
c. Interval jadwal tetap adalah mereka dimana respon pertama dihargai hanya setelah sejumlah waktu tertentu telah berlalu. Jadwal ini menyebabkan jumlah tinggi menanggapi dekat akhir interval, namun jauh lebih lambat merespon segera setelah pengiriman penguat tersebut.
d. interval jadwal variabel terjadi ketika respon dihargai setelah jumlah yang tak terduga waktu telah berlalu. jadwal ini menghasilkan lambat, stabil tingkat respons.
·         Menggunakan Perjanjian
    Perjanjian (contracting) adalah menempatkan kontingensi penguatan dalam tulisan.
·       Prompt (dorongan) adalah stimulus tambahan atau isyarat tambahan yang diberikan sebelum    respons dan meningkatkan kemungkinan respons itu akan terjadi.

   Shaping adalah mengajari perilaku baru dengan memperkuat perilaku yang mirip dengan perilaku sasaran 

Mengurangi Perilaku yang Tidak Diharapkan
  1. Menggunakan Penguatan Diferensial  
Dalam penguatan ini,guru memperkuat perilaku yang lebih tepat atau yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan anak.
  1. Menghentikan Penguatan (Pelenyapan) 
Strategi menghentikan penguatan ini adalah menarik penguatan positif terhadap perilaku yang tidak tepat ataupun tidak pantas dilakukan.
  1. Menghilangkan Stimulus yang Diinginkan
Dua strategi dalam opsi ini adalah :    
Time-out atau “disetrap” dengan kata lain menjauhkan penguat positif dari murid. Response cost, yaitu menjauhkan penguatan positif dari murid,seperti mencabut privilese murid.
  1. Menyajikan Stimulus yang Tidak Disukai (Hukuman)

PENDEKATAN KOGNITIF SOSIAL UNTUK PEMBELAJARAN

Teori Kognitif Sosial Bandura

Teori kognitif sosial (social cognitive theory) menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran.
Faktor kognitif mungkin berupa ekspektasi murid untuk meraih keberhasilan;faktor sosial mungkin mencakup pengamatan murid terhadap orangtuanya.
Albert Bandura adalah arsitek utama dari teori kognitif sosial. Model determinisme pembelajaran resprokalnya mencakup tiga faktor utama, yaitu person/kognisi, perilaku, dan lingkungan. Faktor person (kognitif) yang ditekankan Bandura adalah self-efficacy, yaitu keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan menghasilkan hasil positif.

Pembelajaran Observasional  Kontemporer Bandura
Pembelajaran observasional yang juga disebut modelling dan imitasi adalah pembelajaran yang terjadi ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
Model Pembelajaran Observasional Kontemporer Bandura, ia menitikberatkan pada proses tertentu yang ada dalam pembelajaran observasional, proses ini antara lain atensi, retensi, produksi, dan motivasi.

Pendekatan Perilaku Kognitif dan Regulasi Diri
·         Pendekatan Perilaku Kognitif
Dalam pendekatan perilaku kognitif adalah untuk membuat murid memonitor,mengelola dan mengatur perilaku meeka sendiri,bukan mengontrol mereka melalui faktor eksternal. Pendekatan ini menekankan pada efek   terhadap perilaku,dan behaviorisme yang menekankan pada teknik mengubah perilaku.

·         Metode Instruksi-Diri (self-instructional method)
Adalah sebuah teknik perilaku kognitif yang ditujukan guna mengajari individu memodifikasi perilaku mereka sendiri. Ini membantu orang mengubah apa yang anggapan mereka tentang diri mereka sendiri.

·         Pembelajaran Regulasi Diri
Usaha memunculkan dan memonitor sendiri pemikiran, perasaan, dan perilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan. Karakteristik dari pelajar regulasi diri,yaitu:
1. Bertujuan memperluas pengetahuan dan menjaga motivasi
2.Menyadari keadaan emosi mereka dan punya strategi untuk mengelola emosinya
3.Secara periodik memonitor kemajuan ke arah yang dituju
4.Menyesuaikan atau memperbaiki strategi berdasarkan kemajuan yang mereka buat
5.Mengevaluasi halangan yang mungkin muncul dan melakukan adaptasi yang diperlukan.

Pendekatan Behavioral dan Kognitif Sosial

Proses belajar atau pembelajaran adalah fokus utama dalam psikologi pendidikan. Pembelajaran(learning) dapat didefinisikansebagai pengaruh permanen atas perilaku,pengetahuan,dan keterampilan berpikir,yang diperoleh dari pengalaman.

Pendekatan untuk pembelajaran

Telah ada pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran,di antaranya pendekatan  kognitif dan behavioral:

A. Behavioral

Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati,bukan dengan proses mental. Menurut kaum behavioris,perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan dan bisa dilihat secara langsung:anak membuat poster,guru tersenyum pada anak,murid mengganggu murid lain,dan sebagainya.Proses mental didefinisikan oleh psikolog sebagai pikiran,perasaan,dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilhat oleh orang lain,tetapi semua itu adalah sesuatu yang riil.
Pengondisian klasik dan operan merupakan pandangan yang menekankan tentang pembelajaran asosiatif(associative learning),yang terdiri dari pembelajaran bahwa dua kejadian saling terkait.
B.Kognitif
Ada 4 pendekatan kognitif utama untuk pembelajaran:
1.Pendekatan kognitif sosial,yang menekankan bagaimana faktor perilaku,lingkungan,dan orang(kognitif) saling berinteraksi saling memengaruhi proses pembelajaran.
2.Pemrosesan informasi,menitikberatkan pada bagaimana anak memproses informasi melalui perhatian,ingatan,pemikiran dan proses kognitif lainnya.
3.Konstruktivis kognitif,menekankan konstruksi kognitif terhadapat pengetahuan dan pemahaman.
4.Konstruktivis sosial,fokus pada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman.

PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK PEMBELAJARAN
Pengondisian Klasik : Adalah tipe pembelajaran di mana suatu organisme belajar untuk mengaitkan dan mengasosiasikan stimuli. Dalam pengkondisian klasik ini, stimulus netral diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kapasitas untuk mengeluarkan respon yang sama. Dua stimulus dan dua tipe respons,yaitu:
·         Unconditioned Stimulus (US), yaitu sebuah stimulus yang secara otomatis menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu
·         Unconditioned Respons (UR), yaitu respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh Unconditioned stimulus (US)
·         Conditioned Stimulus (CS), yaitu stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghasilkan conditioned respons setelah diasosiasikan dengan US
·         Conditioned Respons (CR), yaitu respons yang di pelajari terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS 

Dalam pengondisian klasik juga terdapat:
1.Generalisasi adalah tendensi dari stimulus baru yang yang sama dengan CS yang asli untuk menghasilkan respon yang sama.
2.Deskriminasi dalam pengondisian klasik ini terjadi ketika organisme merespon stimuli tertentu tetapi tidak merespon stimuli yang lainnya.
3.Pelenyapan (extinction), yaitu pelemahan conditioned respons (CR) karena tidak adanya unconditioned stimulus.
Pengkondisian Operan
Pengkondisian operan adalah sebentuk pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.

Hukum Efek Thorndike
Hukum efek (law effect) Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negatif akan diperlemah.
Pandangan Thorndike disebut teori S-R karena perilaku organisme itu dilakukan sebagai akibat dari hubungan antara stimulus dan respon.

Pengkondisian Operan Skinner
Pengkondisian operan, di mana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi. Konsekuensi-imbalan atau hukuman ini bersifat sementara(kontingen) pada perilaku organisme.

Penguatan dan Hukuman

Penguatan (imbalan /reinforcement),adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi.  Terbagi atas 2 yaitu:

1.Penguatan positif, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding) . Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah ataupun pujian.

2Penguatan negatif, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan)

Hukuman (punishment),adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya sesuatu

ANALISIS PERILAKU TERAPAN
Adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Ada 3 penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan:
1.Meningkatkan perilaku yang diinginkan

·         Memilih Penguatan yang Efektif 
Penguat alamiah misalnya memberikan pujian dan privilese biasanya lebih dianjurkan dibandingkan penguat imbalan materi seperti: permen,mainan,dan uang
Prinsip Premack menyatakan bahwa aktivitas berprobabilitas tinggi dapat berfungsi sebagai penguat aktivitas berprobabilitas rendah.

·         Menjadikan Penguat Kontingen dan Tepat Waktu 
Penguat ini akan lebih efektif jika diberikan tepat pada waktunya,sesegera mungkin ketika murid tersebut telah menjalankan tindakan yang diharapkan dan apabila penguat tidak diberikan tepat pada waktu yang telah dijanjikan maka murid tersebut mungkin akan kesulitan membuat hubungan kontingensi.

·         Memilih Jadwal Penguatan Terbaik   
Ada dua jenis jadwal penguatan, yaitu
1.Continuous Reinforcement (penguatan terus-menerus)
Dalam penguatan terus menerus, penguatan diberikan pada saat setiap kali organisme menghasilkan suatu respon. Pada umumnya, jadwal ini paling baik digunakan selama tahap awal belajar untuk menciptakan hubungan yang kuat antara perilaku dan respon. Setelah respon terpasang kuat, penguat biasanya beralih ke jadwal penguatan parsial.
2. Partial Reinforcement Partial Reinrorcement ( penguatan parsial)
Dalam penguatan parsial, respon diperkuat hanya bagian dari waktu. Belajar perilaku diperoleh lebih lambat dengan penguatan parsial, tetapi tidak mendapatkan respon yang lebih tahan terhadap kepunahan . Ada empat jadwal penguatan parsial:
a. Rasio jadwal tetap adalah yang mana tanggapan hanya diperkuat setelah sejumlah tertentu tanggapan. jadwal ini menghasilkan tingkat, tinggi stabil hanya merespons dengan jeda singkat setelah pengiriman penguat tersebut.
b. Rasio jadwal Variabel terjadi ketika respon diperkuat setelah sejumlah tanggapan tak terduga. Jadwal ini menciptakan tingkat stabil tinggi merespons. Perjudian dan permainan lotere adalah contoh yang baik dari hadiah berdasarkan jadwal rasio variabel.
c. Interval jadwal tetap adalah mereka dimana respon pertama dihargai hanya setelah sejumlah waktu tertentu telah berlalu. Jadwal ini menyebabkan jumlah tinggi menanggapi dekat akhir interval, namun jauh lebih lambat merespon segera setelah pengiriman penguat tersebut.
d. interval jadwal variabel terjadi ketika respon dihargai setelah jumlah yang tak terduga waktu telah berlalu. jadwal ini menghasilkan lambat, stabil tingkat respons.
·         Menggunakan Perjanjian
    Perjanjian (contracting) adalah menempatkan kontingensi penguatan dalam tulisan
·         Menggunakan Penguatan Negatif Secara Efektif
·         Menggunakan Prompt dan Shaping

    Prompt (dorongan) adalah stimulus tambahan atau isyarat tambahan yang diberikan sebelum    respons dan meningkatkan kemungkinan respons itu akan terjadi.

   Shaping adalah mengajari perilaku baru dengan memperkuat perilaku yang mirip dengan perilaku sasaran 

Mengurangi Perilaku yang Tidak Diharapkan
  1. Menggunakan Penguatan Diferensial  
Dalam penguatan ini,guru memperkuat perilaku yang lebih tepat atau yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan anak.
  1. Menghentikan Penguatan (Pelenyapan) 
Strategi menghentikan penguatan ini adalah menarik penguatan positif terhadap perilaku yang tidak tepat ataupun tidak pantas dilakukan.
  1. Menghilangkan Stimulus yang Diinginkan
Dua strategi dalam opsi ini adalah :    
Time-out atau “disetrap” dengan kata lain menjauhkan penguat positif dari murid. Response cost, yaitu menjauhkan penguatan positif dari murid,seperti mencabut privilese murid.
  1. Menyajikan Stimulus yang Tidak Disukai (Hukuman)

PENDEKATAN KOGNITIF SOSIAL UNTUK PEMBELAJARAN

Teori Kognitif Sosial Bandura

Teori kognitif sosial (social cognitive theory) menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran.
Faktor kognitif mungkin berupa ekspektasi murid untuk meraih keberhasilan;faktor sosial mungkin mencakup pengamatan murid terhadap orangtuanya.


Pembelajaran Observasional  Kontemporer Bandura
Pembelajaran observasional yang juga disebut modelling dan imitasi adalah pembelajaran yang terjadi ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
Model Pembelajaran Observasional Kontemporer Bandura, ia menitikberatkan pada proses tertentu yang ada dalam pembelajaran observasional, proses ini antara lain atensi, retensi, produksi, dan motivasi.

Pendekatan Perilaku Kognitif dan Regulasi Diri
·         Pendekatan Perilaku Kognitif
Dalam pendekatan perilaku kognitif adalah untuk membuat murid memonitor,mengelola dan mengatur perilaku meeka sendiri,bukan mengontrol mereka melalui faktor eksternal. Pendekatan ini menekankan pada efek   terhadap perilaku,dan behaviorisme yang menekankan pada teknik mengubah perilaku.

·         Metode Instruksi-Diri (self-instructional method)
Adalah sebuah teknik perilaku kognitif yang ditujukan guna mengajari individu memodifikasi perilaku mereka sendiri. Ini membantu orang mengubah apa yang anggapan mereka tentang diri mereka sendiri.

·         Pembelajaran Regulasi Diri
Usaha memunculkan dan memonitor sendiri pemikiran, perasaan, dan perilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan. Karakteristik dari pelajar regulasi diri,yaitu:
1. Bertujuan memperluas pengetahuan dan menjaga motivasi
2.Menyadari keadaan emosi mereka dan punya strategi untuk mengelola emosinya
3.Secara periodik memonitor kemajuan ke arah yang dituju
4.Menyesuaikan atau memperbaiki strategi berdasarkan kemajuan yang mereka buat
5.Mengevaluasi halangan yang mungkin muncul dan melakukan adaptasi yang diperlukan.
 








Sumber : Santrock, Jhon W.2004.Psikologi Pendidikan Edisi Ketiga.Jakarta:Prenadamedia Group.

0 komentar:

Posting Komentar